REFLEKSI 5 TAHUN PERANG IRAK - SERI II
SBY dalam memandang sebuah kasus sangat complete dan integrated. Ini bisa dilihat dari pandangan beliau mengenai apa faktor penghambat dan pendorong AS menyerang Irak dan apa dampaknya, dibahas secara detail dalam pidato singkatnya. Sehingga kalau dilihat sekarang ketika beliau sudah menjadi Presiden, sangat jelas senjata utamanya dalam menghadapi permasalahan selalu berpijak pada landasan teori yang sempurna. Tetapi dalam tataran praktis tidak ada teori yang seratus persen benar bahkan bisa sebuah praktek keluar dari teori tetapi justru efektif.
Sikap hati-hati inilah yang memperlihatkan kepada public “seolah-olah SBY tidak tegas”. Sehingga ketika berhadapan dengan seorang JK yang gebrak dulu baru buat landasan teorinya – keduanya seolah-olah berseberangan.
Berikut ini adalah kelanjutan Pidato singkat SBY mengenai kemungkinan perang AS – Irak (seminar diadakan sebelum perang benar-benar terjadi- red) Ini merupakan refleksi 5 tahun perang AS – Irak yang sampai saat ini belum berakhir.
Kita bicara faktor penghambat, apa yang merintangi Amerika Serikat tidak serta merta menyerang Irak tapi sekaligus faktor pendorongnya apa? Yang bisa memanaskan pikiran Washington DC, kemudian mengambil keputusan untuk attact Iraq, good be today, good be tomorrow, good be next month dan seterusnya. Lantas baru kita masuk sisi implikasi, implikasi secara global seperti apa, secara regional juga seperti apa khususnya pada kawasan Timur Tengah. Implikasi terhadap Indonesia yang diinginkan oleh seminar ini juga seperti apa dan yang terakhir laporan saya kepada hadirin sekalian bagaimana sebenarnya posisi, peran dan langkah diplomatik Indonesia untuk mencegah perang Irak. Tentu kita akan punya posisi, sikap dan respons jika perang Irak terjadi, jika Amerika Serikat betul-betul menyerang Irak. Inilah enam agenda yang saya mohon bisa mengisi ruang diskusi pada hari ini, namun demikian karena waktu yang terbatas. Saya hanya ingin mengangkat secara singkat, secara garis besar highlightnya saja dan kemudian kami serahkan kepada forum ini untuk pendalaman nanti pada sesi masing-masing.
Perkembangan di Irak
Kalau kita jeli mengamati hari-hari terakhir, minggu-minggu terakhir Irak menurut saya cukup cooperatif terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB 1441. Yang kedua ada deklarasi (disclosure) dari program pembangunan persenjataan di Irak, betul tidak betul, akurat tidak akurat nomor dua tapi yang jelas ada deklarasi tentang itu. Kemudian sisi lain dari Irak, Bangsa Irak bersatu apakah persatuan itu dalam arti artifisial atau karena “The strenght of Saddam Hussein Leadership” itu juga nomor sekian, tapi itulah yang terjadi di Irak sekarang ini.
Sedangkan di Amerika, saya kira belum ada perubahan signifikan dukungan rakyat dan dukungan kongres sangat besar untuk Amerika bisa melakukan serangan terhadap Irak meskipun ada shift (ada pergesaran) sikap Washington, saya menganjurkan hadirin membaca dokumen resmi Washington yang disebut, dengan “US National Security Strategic” yang dikeluarkan tiap tahun. Tahun ini bulan Oktober dikeluarkan, ada pelunakan sikap-sikap dan pandangan Amerika dalam konteks terorisme dan Irak disini, namun persiapan perang terus berlanjut. Saya kira kalau kita memotret sekarang dari setelit dikawasan Timur Tengah paling kurang ada deployment, ada penggelaran, satuan-satuan darat, laut, udara Amerika Serikat di Diego Garcia di Turki, di Kuwait, di Saudi Arabia, di Bahrain, di Qatar, di United Arab Emirate dan di Oman. Jadi sudah relatif melingkar mengepung posisi Irak sendiri. Itulah perkembangan terkini di Amerika Serikat.
Wacana Global Bagaimana?
Pada tingkat Global saya kira hampir semua tidak menghendaki terjadinya perang di Irak, kemudian disana sini sudah mulai ada protes, ada gerakan-gerakan massa yang bersifat “Anti American Attitude” dari banyak kelompok-kelompok masyarakat di banyak negara. Kemudian yang formal, Negara-negara mendorong sekali lagi peran PBB untuk lebih memilih aksi-aksi multilateral dibanding aksi-aksi yang unilateral.
Kemudian PBB sendiri setelah kita tahu perkembangan Irak terkini, perkembangan Amerika terkini, pada global bagaimana di United Nation New York sendiri. Resolusi sudah dikeluarkan 1441 itu baru dua bulan yang lalu tepatnya 8 Nopember 2002, intinya ya perkuat peran PBB kemudian berikan kesempatan pada Irak untuk melaksanakan disarmament, kemudian yang ketiga, perang adalah jelas-jelas jalan terakhir yang bisa ditempuh. Jadi inipun menurut saya langkah yang maju dari Dewan Keamanan PBB. Kemudian tentu kita tahu Dewan Keamanan PBB tidak bulat yang memiliki hak veto saja; Prancis, China, dan Rusia juga tidak serta-merta bisa setuju dengan pandangan Amerika dan Inggris, ditambah dengan anggota tidak tetap. Kemudian inspeksi berjalan terus bahkan sekarang ada reinforcement terhadap inspektur dari PBB itu termasuk peralatan dan sarana mobilitas, itulah perkembangan terkini.
Yang kedua kita musti tahu mengapa dan apa kepentingan Amerika Serikat menyerang Irak. Ada yang mengatakan yaitu sebagai konsekuensi perang melawan terorisme, sebagian mengatakan bukan, karena ada permusuhan parmanent/permusuhan tajam antara pemerintahan Bush baik junior maupun senior terhadap Saddam Hussein. Jadi ini permusuhan terhadap rezim yang berkuasa, lantas ini karena Irak bagaimanapun juga devoloping weapon of mass destruction. Dan orang mengatakan “all politic is local” itukan kepentingan Bush untuk tahun 2005, jadi orang sedang melihat sebenarnya apa atau Why Amerika begitu insist untuk menyerang Irak.
Kalau kita lihat perang lawan terorisme memang Amerika mengatakan atau mengkategorikan Irak sebagai rough state, yang kedua Bush mengatakan berkali-kali “the enemy of the United States, the enemy of free world” adalah “terrorism and country that is harboring terrorism” atau “that is sponsoring terrorism”, barangkali pada pengelihatan Amerika Serikat, Irak termasuk itu meskipun kalau kita mengikuti dinamika politik dalam negeri Amerika Serikat selalu ada The Hawks and the Dove, elang kelompok hard liner dan kelompok merpati yang lebih mengutamakan cara-cara yang damai. Rakyat melihat pertentangan kedua kelompok di Washington DC itu, mengatakan kelompok elang tidak selalu benar meskipun juga tidak selalu salah. “Kalau mengatakan bahwa menyerang Irak karena betul-betul Irak itu negara teroris”, salah kata pengkritik kelompok elang itu, tetapi benar bahwa harus ada decisive action toward Iraq dalam waktu yang tidak terlalu lama menurut mereka. Kemudian kelompok Merpati mengatakan “jangan sembrono, jangan salah, ini beda sekali dengan perang di Afghanistan kemarin beberapa bulan yang lalu dengan opensif menyerang Irak, disitu betul tetapi rakyat mengatakan anda salah kalau mengatakan mengatasi atau menghadapi Irak cukup dengan containment, dikepunglah, dinetralisasi.
Inilah yang sedang berlangsung juga tarik menarik Tag of War di Amerika Serikat sendiri. Permusuhan dengan rejim berkuasa, orang bertanya betulkah ini karena Irak Teroris, karena Irak punya senjata pemusnah massal apa karena kebencian yang luar biasa terhadap Saddam Hussein, sehingga “The objective is not about combatting terrorism tetapi to throughaway the existing regim, the existing goverment”. Lantas pemusnahan senjata pemusnah massal Irak ini juga belum titik, masih koma betulkah Amerika puas nanti ketika tim inspeksi PBB menyimpulkan, kesimpulannya a,b,c,d,f karena barangkali di mata Amerika Serikat it is not about inspections tetapi it is about disarmament, conflict disarmament, ini juga persoalan yang harus kita lihat sama-sama. Kepentingan politik domestik Amerika Serikat saya tidak ingin sampaikan, paham sendiri bahwa seorang pemimpin politik selalu ingin mendapatkan amunisi mendapatkan kredit untuk keberlangsungan kekuasaanya, sah-sah saja dinegara manapun juga.
Kemudian saya kira Pak TB. Silalahi akan mengangkat dan dalam diskusi nanti, what are the real objective of attacking Irak sekarang ini dari military persfektif. Kalau dulu perang teluk 1991 saya dengar beliau juga mengadakan seminar seperti ini, waktu itu saya sedang di Amerika Serikat justru di Fourth Levenders dan saya tahu setahun saya disana bagaimana cara pandang Amerika terhadap Irak dan bagaimana war machine itu dibangun dan bagaimana strategi serta konsep operasi dikembangkan waktu itu. Sasarannya jelas membebaskan Kuwait, memukul mundur Irak dari Kuwait sampai Kuwait menjadi aman, kawasan menjadi aman one single objective.
Oleh karena itulah ketika Schwarzskopf dulu sedikit ada perbedaan harus masuk ke jantung Irak, Collin Powel tidak setuju dan itu keluar dari objective, sama dengan Mcarthur dulu ketika beliau diberhentikan oleh Thurnman, Mcarthur mengatakan tidak cukup begini harus masuk kita ke dalam ke wilayah China kalau perlu untuk menuntaskan pembendungan Komunisme waktu itu, tetapi Thurnman tidak setuju dan Mcarthur harus meninggalkan posisinya. Sangat jelas, nah sekarang apa?, sekarang ini kalau kita bicara center of gravity apa, Presiden Saddam Hussein atau tentaranya atau apanya?. Lantas kalau kita culminating point berapa lama?, ”ingat Amerika itu, sekarang ingin short duration, low casualties, clearcut solution”, tidak mungkin perang bertahun-tahun, jadi mesti ada culminating point kalau lewat sebulan dua bulan tidak ada penyelesaian maka akan sangat repot.
Berikutnya lagi lines of operation saya kira pembangunan stage in pages, logistic mulai dari Cannes, Hawaii, Diego Garcia sampai dengan daratan Middle East bagian dari itu semua. Nah setelah kita lihat dari itu semua, apa sebenarnya yang ingin dicapai ini, to toppel down Saddam Hussein kah? Cukup itu? Atau total distruction dari malitary basis di Irak atau senjata-senjata utama mereka ini juga menarik untuk dibedah nanti oleh Pak TB. Silalahi. Itulah kira-kira why apa interest Amerika Serikat untuk kali ini menyerang Irak.
Yang berikutnya lagi adalah, ini analisis, prediksi tidak ada yang tahu besok seperti apa, lusa seperti apa yang tau hanya Allah SWT saja. Tetapi yang bisa kita pikirkan adalah fenomena, perkembangan pengalaman empirik, logika kita bisa menganalisis sebenarnya seberapa besar kemungkinan perang itu terjadi. Paling tidak ada tiga alat analisis yang dapat kita kembangkan; pertama, mana yang lebih besar faktor pendorong atau faktor penghambat, yang kedua terjadi tidak shocks ini complain Menteri Luar Negeri Irak tadi pagi ini bisa kita baca pesawat-pesawat Inggris dan Amerika menghantam beberapa lokasi dan kalau itu dibalas dengan Air Depense Irak dan berskala besar there it’s shocks yang bisa mempercepat, yang bisa mengeraskan sikap Washington. Jadi pertama kemungkinan besar akan menyerang kalau faktor pendorong lebih besar dibandingkan faktor penghambat, kalau ada shocks insiden atau clash militer yang signifikan dan yang terakhir apabila terjadi pengerasan sikap Washington. Saudara kenal Rumsfeld, saudara kenal Paul Wolfowizt, saudara Condolessa Rice, saudara kenal Dick Cheney meskipun saudara juga kenal Colin Powel dan lain-lain tinggal mana ini The Hawk sama The Dove ini.
“Elliot Cohen Pak Juwono Sudharsono” (waktu itu Pak Juwono turut mendengarkan paparan SBY - red), itu mengatakan bahwa “Rumsfeld itu mungkin belum tentu Menteri Pertahanan yang baik tetapi dia seorang Menteri perang, peperangan yang baik, not Secretary of Defense but he is a true Secretary of War”, kata Elliot Cohen kita lihat saja nanti sama-sama.
Tiga analisis silahkan dikembangkan nanti faktor penghambatnya menurut saya, bagaimana peran PBB sendiri, berapa jauh PBB secara efektif mengelola konflit ini. Tidak mudah, tidak selalu sukses PBB, kemudian bagaimana sikap kurang mendukung dari negara-negara sekutu AS kecuali Inggris. Kita lihat hampir semua sekutu AS kali ini kurang medukung ini juga faktor penghambat.
Sikap kurang mendukung dari negara-negara Timur Tengah tidak sebulat ketika perang teluk 1990 - 1991 another faktor penghambat, kemudian publik opinion dalam negeri Amerika Serikat yang tidak sepenuhnya mendukung meskipun statistik mengatakan masih kuat tetapi mulai ada pergesaran pelan-pelan, kemudian akan makin terhambat serangan Amerika terhadap Irak kalau tiba-tiba ada dramatic political changes di Irak yang menguntungkan Amerika.
Saya tidak mempunyai bayangan Presiden Saddam Hussein melunakkan sikapnya terhadap Amerika Serikat, saya tidak mempunyai referensi apapun tentang itu. Saya pernah berbicara dengan beliau tahun 1999 akhir. Sekarangpun ada konfrensi di London kalau tidak salah membicarakan post Saddam Hussein Iraq, bayangkan tambah marahlah kira-kira Presiden Saddam Hussein sudah ada seminar seperti itu.
Kemudian sekali lagi yang menghambat juga apabila ada Save in Washington Stances ini menarik, coba dilihat perkembangan di Amerika sebelum medio 2002 ini unilateralisme itu sangat kuat, serang, serang serang nah setelah lewat medio 2002 mulai ada pikiran-pikiran mengapa tidak menggunakan PBB, mengapa tidak kita berpikir tanggungjawab bersama, the coalition of the feeling misalkan ya, jadi multilateralisme-lah.
Itulah faktor-faktor yang boleh jadi menghambat keinginan atau kehendak Amerika Serikat untuk menyerang Irak, kalau kita lihat faktor yang mendorong, sikap Irak yang terus terang menentang sikap AS. Minggu lalu saya berada di Tokyo dan berada di Jenewa saya menelepon Pak Hasan Wirayuda setelah saya melihat tayangan CNN dan BBC betapa Saddam Hussein melakukan penantangan habis-habisan dan disambut dengan hal yang sama dari Amerika. Saya minta Pak Menlu tolong segera kumpul teman-teman disini, ajaklah Menhan segala macam mengantisipasi, tidak usah tunggu saya karena saya masih beberapa hari lagi siapa tahu waktu saya kemarin disana terjadi sesuatu, meskipun menurut prosedur dan mekanisme Dewan Keamanan PBB tanggal 27 Januari 2003 itu baru ada laporan tim inspeksi kepada PBB tetapi anything can happen sebelum itu kalau terjadi yang saya katakan tadi.
Yang kedua wait international support terhadap Amerika tentunya untuk menyerang kalau ada itu dan yang terakhir tadi kalau ada major military clash. Itulah kalau kita ingin melihat seberapa besar serangan ini betul-betul terjadi, lihat faktor-faktor itu. Sekarang saya ingin masuk pada implikasinya yang justru menjadi substansi utama dalam seminar ini. Yang jelas dapat kita lihat pada level global, pada level regional, terutama di Middle East dari kaca mata atau dampak terhadap politik terhadap ekonomi dan lain-lain. Bisa kita susun list yang panjang tentang implikasi ini, tetapi paling tidak ditingkat PBB akan ramai sekali kalau betul-betul ada serangan kali ini ke Irak. Orang mengangkat lagi masalah international, orang akan melihat UN chapters, piagam PBB lihat tujuan PBB itu apa harus mencegah penggunaan kekuatan militer, harus masuk dulu diplomasi, mediasi segala macam seperti itu. Kemudian chapter six, chapter seven yang diatur secara rinci. Attack morality, kemudian gerakan counter unilateralism, kemudian mana yang mengakibatkan trap to international peace and security. Sudah ada Polling di Eropa betul atau tidak betul mulai ada mana yang lebih berbahaya ini Saddam Hussein atau Bush, mana aksi yang bisa threatening international peace and security, ini sudah mulai bergeser, belum tentu Saddam Hussein bisa saja Bush. Ini mengatakan bahwa akan ada debat yang luar biasa nanti pada tingkat PBB dan tingkat global.
Pada tingkat Regional, yang memahamidan mendalami tentang politik atau percaturan regional di Timur tengah maka akan terjadi political divisions yang tajam kalau Amerika benar-benar menyerang Irak antara yang pro AS dan anti AS, kemudian mungkin conflit yang tadinya hanya di Irak akan meluas dengan cepat di wilaya-wilayah yang lain, mungkin akan ada clash baru di Palestina, Israel dan Palestina dan di tempat-tempat lain dan diramalkan bisa mendisteblishing a whole region Middle East. Ingat bahwa sejarah Timur Tengah bukanlah sejarah yang penuh dengan kedamaian. Ada rivalitas, ada perbedaan aliran keagamaan, ada perbedaan etnis, ada perbedaan kedekatan dengan barat, tidak sama negara-negara itu. Itu sudah pluralisme yang apabila ada faktor baru bisa menjadi faktor disintegrasi yang sangat dasyat, itulah yang bisa terjadi.
Kemudian pada tingkat Global, global security, hampir pasti terorisme meningkat dibanyak tempat, dan hampir pasti aset Amerika, orang-orang Amerika akan menjadi sasaran terorisme baru apabila itu terjadi dan mungkin akan terjadi political upheaval atau violence di negara-negara Islam termasuk di Indonesia akan ada gelombang-gelombang protes yang luar biasa.
Nantikan Seri Terakhir......