Berlalu untuk pergi
Tidak kelam lagi
Tangis keringat berlalu
Lahirlah tunas dari tunggul lelah
Setiap hidup akan pergi demi kesempurnaan
Engkau sudah pergi, dari getir dan hitam pekaknya duniamu
Meninggalkan bekas tiada terlupa
Inilah sketsa hidupmu
Ada marah
Ada kesal
Ada sedih
Ada duka sabanhari singgah dan pergi
Dan kemudian dikesudahan akan lahir petuah yang mengajar dari bayang-bayang masa lalu
Bukan untuk mengingat kepahitan tapi untuk memahat masa depan yang kokoh bagi hidup
Mereka-mereka akan bertunas lagi
Berdiri dan tumbuh dalam sempurna hidup
Sekalipun kau pergi dengan luka dan getir pahit terpatri sempurna
Tapi tunas masa lalu itu akan hilang seiring waktu
Kenang – kenangan yang kau tinggalkan adalah guru bagi hidup
Agar kesempurnaan tidak menjadi batas dan kekurangan tidak menjadi tembok bagi kehidupan
Kesempurnaan tubuhmu tidak menjadi tembok bagi mereka-mereka
Mereka – mereka tetap setia dalam kurun waktu yang begitu menyita masa
Dan hidup ini menjadi sempurna sekalipun tubuhmu tidak sempurna
Di bumi ini, ada cacat demi kesempurnaan orang lain
Dan ada sempurna demi cacat orang lain
Ada tangis demi tawa orang lain
Ada lega demi kesusahan orang lain – semua terbagi dengan adil
Kini bukan bumi lagi tempatmu
Mungkin kau sudah terbang di angakasa sana
Mungkin juga kau sudah berria-ria di khayangan
Menari karena cacatmu di bumi adalah sempurna di surga
Kelelahanmu sudah berakhir dan mulailah berria
Bersorak bebas, teguh semangat dan suaramu tidak lagi hanya sengau
Tapi sempurna seperti malaikat bernyanyi
Selamat jalan ditempat sempurna, selamat tinggal cacat