Selasa, 25 Desember 2007

Happy Birthday Jesus

Begitu panjang tahun yang berlalu dan begitu lelah menjalaninya. Hari-hari seolah pergi dan tidak menyisakan apapun. Itulah pikiranku, yang terus hidup menyertai detak jantungku yang belum berhenti.

Seolah hidup itu otomatis dan tidak ada yang mengendalikan kecuali aku sendiri. Makan teratur, tidur teratur, hidup dengan teori kesehatan aku anggap akan memberi ruang yang yang cukup bagi jantungku bekerja memompa darah dan memasok oksigen keseluruh tubuh. Seolah-olah pula tidak ada yang mengendalikan aku. Sekalipun ada rintangan, sekalipun kadang seperti diperbudak, dan sekalipun dihina sesama mahluk. Hari-hari semakin aku nikmati saja tanpa aturan yang menakutkan dari agama yang membuat aku tidak tenteram kadang kala.

Agama yang aku jalani tidak lebih dari sebuah rutinitas, takut kena tulah, takut tidak diberkati, takut orang tua meninggal, takut tidak punya jodoh, takut dipecat dari tempat kerja, takut dapat kecelekaan dan ketakutan-ketakutan yang tidak mampu lagi kulukiskan. Tapi pencarian terhadap Tuhan menurutkku tidak lebih dari itu-itu saja. KETAKUTAN atas ketidakmampuan mengendalikan apa yang diluar kendali pikirku.

Banyak orang seperti saya, tidak melakukan pembunuhan, tidak melanggar aturan-aturan sosial, tidak merampok, intinya tidak merugikan orang lain. Tapi pikiran, sekali lagi hanya sebatas PIKIRAN berseliweran bermacam-macam plot yang tidak teratur, saya kadang menginginkan milik orang lain yang jelas dilarang buku suci, berpikir mesum yang berujung pada onani, hidup berjalan seperti JAM DINDING, klik, klok, tok, tik, tak, hingga baterai habis dan habis berklik, klok, tak, tik, tok.

Dan ketika baterai sudah habis, nyawa kemudian punah. Tubuh terurai menjadi tanah dan mineral, dan semua berlalu. Tidak ada TUHAN yang menjemput, dan menyediakan tempat yang indah seperti kata buku suci. Hanya terurai karena tubuh terbuat dari air, mineral, protein dan mesti kembali lagi menjadi struktur kimia yang terpisah dari masing-masing unsurnya setelah tubuh terurai oleh reaksi kimia. Kematian hanya ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan senyawa kimia itu tetap bersatu, system tubuh tidak stabil dan pada akhirnya terpecah dan masing-masing unsur kimia menjadi dirinya sendiri dan terpisah dari system yang sebelumnya saling bersatu untuk menopang kehidupan.

Sampai disitu, semua berlalu. Tidak ada apapun, atau mungkin bermetamorfose menjadi makhluk lain dengan unsur kimia yang sama dari tubuhku itu, bisa saja dia jadi Anjing, atau ular, atau burung atau cacing atau bisa saja menjadi batu atau bisa saja ia menjadi minyak bumi. Kematianku akan melahirkan subjek atau objek baru di alam semesta ini. Terus berenang seperti sperma yang sedang mencari telor untuk dibuahi dan bila tidak ada tempat atau materi tempat membentuk objek hidup ia akan kembali mencari atau mungkin menggabungkan diri dengan unsur kimia yang lain membentuk rantai hidup yang baru.

Inilah fakta dari hukum logical system yang mengutamakan realitas daripada berlelah memikirkan hal rohani, bahwa ada surga, ada tempat indah, dan ada pengharapan baru setelah mati. Tapi selama hidup ini ada tidak semudah dan sesederhana apa yang aku katakan di atas. Kadang ada hal yang membuat setiap sel dalam tubuhku bergejolak untuk mencari dan berpikir APAKAH ADA YANG MENGENDALIKAN HIDUPKU, ADAKAH PRIBADI YANG MENCIPTAKAN AKU TANPA KUSADARI, ATAU JANGAN – JANGAN AKU HIDUP BUKAN KARENA RENCANAKU TETAPI KARENA ADA SANG PERENCANA YANG MERENCANAKAN AKU ADA.

Sungguh aku menjadi bingung, setelah 31 tahun hidup ditempat yang bukan aku ciptakan, makan dari materi yang bukan pula aku ciptakan. Aku bekerja tetapi bukan menciptakan protein, karbohidrat, mineral, air, lemak, vitamin, yang menyokong aku hidup. Aku hanya menyusun angka-angka menjadi informasi yang dapat dipakai oleh orang lain untuk mengambil keputusan tetapi aku hidup dari materi-materi yang tidak aku ciptakan itu. Tidak hanya aku, semua manusia hidup bukan dari ciptaannya, ia hanya menjalani hidup dan terus hidup hingga pada suatu waktu ia mati.

Lalu siapa yang menciptakan materi-materi yang menyusun hidupku? Steven Hawking dengan teori Big Bang – nya mungkin bisa menjawab dengan teori kehidupan pasca Big Bang tetapi ia tidak akan bisa menjawab mengapa dan siapa yang mengakibatkan semua itu terjadi. Ada kekuatan di alam semesta ini yang tercipta sebelum mahluk hidup ada sehingga tidak terukur dan tidak terjawab mengapa ada HIDUP dan MENGAPA ADA TEMPAT UNTUK HIDUP – MUNGKINKAH KEHIDUPAN TELAH MEMBENTUK TEMPATNYA SENDIRI ATAU TEMPAT TELAH MELAHIRKAN KEHIDUPAN.

Aku lelah berpikir dengan tidak ada jawaban, aku hidup bukan karena rencanaku dan bukan karena kehendakku. Aku ada dari KETIDAKADAAN karena ada yang menghendaki aku untuk ada.

Aku Hepontinus hari ini, 25 Desember 2007, jam 9.36 mengucapkan selamat Hari Natal kepada Engkau yang lahir hari Ini. Entah berapa juta tahun lalu. Aku menyakinkan diri bahwa di atas semua yang aku alami dalam hidup ini mulai dari penciptaan hingga dewasa berpikir seperti saat ini ada Pribadi yang turut serta membentuk dan merencanakan keberadaanku dan nenek moyangku. Maka Engkau kujadikan Tuhan yang aku turunkan hingga kebuyutku jika kelak Engkau memberi kesempatan kepadaku untuk berbiak. Kaulah TUHAN yang menjadi Yesus dan akan kusembah hingga akhir hayatku dan akan kuajarkan kepada keturunanku BAHWA YESUS ADALAH TUHAN.

Tidak ada komentar: